Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ide

rent vs buy home?

Telat, tapi ini rent vs buy: Gw bakal beli/nyicil rumah kalau: 1. Untuk unit yang mirip atributnya, harga sewa per bulan > porsi bunga dari harga cicilan rumah per bulan.  Misalin harga sewa apartemen gw dulu di Berlin 2350 euro/bulan. Porsi bunga cari cicilan apartemen skrg 1600an euro/bulan. 2. investasi dari Ongkos + DP beli rumah < apresiasi nilai properti Misalin DP 20% + pajak beli dll dari rumah 5 milyar itu habis 1.5 milyaran. Dengan investasi di instrumen konservatif, let's say kita bisa dapat 4% per tahun dari 1.5 m = 60 juta. Nah kalau nilai propertinya itu 5 milyar. Nilai apresiasinya katakanlah 2% per tahun = 100 jt. 60jt < 100 jt. Baru gw beli. Dengan 2 konsep di atas, gw kemungkinan besar akan lebih pilih sewa sih kalau casenya apartemen di Jakarta. Karena: 1.  Sewa unit < porsi bunga cicilan 2. Nilai apartemen biasanya malah depresiasi sumber: SumitroYoel di X

Digital Detox (Serious Version)

Iyap benar, ini adalah perjalanan digital detox versi serius, yang mulai aku lakukan sejak 19 Desember 2023. Sebenarnya alasannya simpel, supaya aku benar-benar serius menyelesaikan proposal tesis di akhir-akhir waktu yang semakin mepet ini. Di hari ketiga, yaitu hari saat tulisan ini di rilis, aku melakukan refleksi terhadap daftar distraksi yang aku alami selama tahun 2023 ini. Berikut ini adalah hasil refleksiku. Daftar distraksi: Instagram : aku sudah lupa kapan terakhir kali menginstall app-nya, sehingga aku hanya bisa membukanya via browser, dan itu pun harus login dahulu. Meskipun terkadang aku membuka Instagram secara tidak sadar (iya benar, selalu saja tiba-tiba akun ingin login kembali) akhir-akhir ini aku kebanyakan hanya membuka instagram untuk ngepoin story dan post dari akun event-event perpolitikan dan tokoh-tokoh yang sedang hangat dibicarakan, seperti bijakmemilih, ubahbareng, bivitrisusanti, harisazhar, okkisutanto, dll. Pun ternyata dari membuka-buka Instatgram hari ...

Generalis dan Spesialis dalam Disrupsi AI

Dalam dunia yang semakin terdisrupsi oleh AI, menjadi human resources  yg terspesialisasi menjadi kelebihan yg tak tertandingi. Apalagi jika human tersebut punya other skillset yang membuatnya berbeda dari yang lain. Generalis akan mudah terdisrupsi, karena AI atau AGI, tentu lebih cerdas daripada para generalis ini.