Langsung ke konten utama

Semua Pendapat Saya dan Diskusi di Grup WhatsApp Soal Krisis Pengungsi Rohingya

Ada baiknya fokus pemerintah itu: bagaimana mengembalikan Rohingya ke Cox's Bazar, Bangladesh. Bukan malah membuat "Cox Bazar kedua" di sini.

Presentasi Hendrik Therik (UNHCR) 16 Desember 2023

Cox Bazar di Bangladesh itu bertetangga dengan Rakhine. Kalau Myanmar sudah damai, tidak perlu repot mengembalikan Rohingya ke asalnya.

Menerima Rohingya di Aceh itu bukan sebuah solusi, justru akan membuat gelombang kedatangan mereka semakin banyak dan menimbulkan persoalan baru.

Paling tepat adalah menyelesaikan persoalan Rohingya di akar masalahnya, yaitu di Myanmar, secara geopolitik dibutuhkan peranan ASEAN untuk menekan Myanmar.

Menyangkut kemanusiaan tak ada perdebatan, saya sependapat.

Pertanyaan kok bisa bebas mereka masuk ke batas negara kita? Lalu apa mereka bisa membobol pertahanan laut kita? Sehingga sangat bebas mereka berqara wiri dilaut kita ... jika kita tahu ada mereka di laut dgn jumlah sekian2 dilaut, lalu kok masih diam saja? Menunggu mereka mendarat? Why ..

Membawa Rohingya ke Aceh dari Cox Bazar adalah kesalahan. UNHCR sebagai manager Cox Bazar di Bangladesh terbukti tidak bisa menghadirkan kedamaian untuk pengungsi di sana. Bagaimana dengan di Aceh nantinya? Coba pikir sendiri.

https://news.detik.com/dw/d-7066061/mengapa-banyak-pengungsi-rohingya-melarikan-diri-ke-indonesia "Geng-geng kriminal menguasai kamp pengungsi di malam hari sehingga tidak ada seorang pun di sana yang merasa aman. Hal ini menjadi tantangan yang signifikan bagi semua pengungsi," kata Lwin.

UNHCR di sana pun tidak bisa menghadirkan rasa aman. Bukannya masalah keamanan tersebut diselesaikan di sana, malah dibiarkan pengungsinya pindah ke Aceh 😅

Jangan terlalu mudah melupakan sambutan hangat dan bagaimana Rakyat Aceh begitu terbuka tangan dari seantero Aceh mengantarkan bantuan kepada Rohingya, sejak tahun 2009 ketika pertama kali mendarat di Sabang.

Toh pun sikap masyarakat tak bisa terlepas dari informasi kedatangan Rohingya bukan murni terdampar tapi diselundupkan dan didaratkan, menjadi bisnis pemain.

Kenapa gak bisa mengontrol situasi keamanan di Cox's Bazar? Kenapa Rohingya kelaparan di Cox's Bazar? Kenapa Rohingya bisa kabur dari Cox's Bazar? Mau bikin Cox's Bazar kedua di Aceh ya?

Kalau UNHCR itu serius menangani pengungsi Rohingya. Rohingya itu pasti baik-baik saja di Cox's Bazar dan tidak akan kabur ke Aceh.

Sebab faktanya adalah: pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh akhir tahun ini, hampir semuanya datang dari Cox's Bazar 🙏 Ada apa ini sebenarnya? 😅

Kalau mau dibuat "Cox's Bazar kedua" di Aceh. Rakyat Aceh harus menolak 💪

Orang Aceh, termasuk saya, sangat peduli kemanusiaan bang. Tidak perlu diragukan lagi itu. Cuma akar masalah hijrahnya pengungsi Rohingya ke Aceh, itu karena manajemen pengungsi di Cox's Bazar itu mencurigakan 🙏😅

Ada indikasi pemindahan sebagian pengungsi ke Indonesia, wahai UNHCR?? 😁

Pokok jih rohingya harus tausir dari bumi Aceh

Terima saja tgk, tapi tujuan tetap harus dikembalikan 🙏 Kembalikan Rohingya adalah tujuan utama.

Masih tidak habis pikir kalau ada orang Aceh yang mendukung tibanya Rohingya di sini 😅

Kalau bisa demo itu kantor lembaga UNHCR, minta mereka supaya bekerja lebih baik di Cox's Bazar, agar pengungsi Rohingya bisa sejahtera dan tenang di sana. Bukannya membawa Rohingya ke Aceh.

Wajeb ta bantu bang. Kita bantu Rohingya, kirim relawan dan dana ke Cox's Bazar, bukannya kirim Rohingya nya ke sini. Paham bang?

Bereh meunyoe meunan. Saban pakat tanyoe. Rohingnya harus ta bantu. Upaya untuk kirem u Aceh 
nyang harus diselesaikan jika itu tersistem.

Banyak relawan kita, tidak kurang dana kemanusiaan kita, selalu nomor satu di dunia kalau soal dana kemanusiaan. Tapi ada caranya membantu yaitu dengan tidak menyusahkan diri/bangsa sendiri.

Jumlah total pengungsi Rohingya yang mendarat ke Aceh sejak pertengahan November 2023 lalu mencapai 1.543 orang. Data itu diperoleh dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) per 10 Desember 2023.

Lah Rohingya yg semakin banyak di Aceh berpotensi membawa konflik dan kekerasan yang sama seperti terjadi di Cox's Bazar

Coba diselesaikan saja masalah pengungsi di Cox's Bazar. Diselesaikan masalahnya di sana, jangan di bawa ke Aceh. Sehingga dengan demikian, tidak ada arus pengungsi ke luar dari Cox's Bazar.

Disitu kan dah dijelasin. Karena banyak geng dan kejahatan terjadi. Makanya kabur

Kenapa gak diselesaikan problem geng dan kejahatannya di sana? Bisa dijelaskan?

UNHCR bilang bahwa itu bukan tanggung jawab mereka.

Tapi, saya bisa yakin jika ekonomi dan kehidupan para pengungsi itu baik, nyaman, dan sejahtera di bawah pengurusan UNHCR, kekerasan pasti tidak terjadi 👌

UHCHR di Indonesia, Ann Maymann,  berkata sebaran hoaks dan narasi kebencian terhadap Rohingya agak merepotkan mereka yang sedang berupaya menyetabilkan situasi di Aceh. Nah itu gimana maksudnya? Kok standar ganda dengan di Bangladesh?

Betul. Paling tidak pengungsi itu makan 3x sehari, akses pendidikan, layanan kesehatan. Itu pun sudah cukup.

Kalau terjadi kekerasan di sana, berarti ada yang tidak cukup bukan?

Pendidikan dan kesehatan anco that di bazar nyan setahu lon. Setahu lon... meunyoe yg langsung dilokasi mungken lebeh tahu

Dana pengungsi kirim ke sana banyak-banyak kalau memang uangnya tidak cukup. Bukannya orangnya dipindah ke sini 🙏🙏😁

Gimana ini UNHCR di Bangladesh ngomong keamanan bukan urusan dia.  Di Indonesia berupaya menstabilkan situasi di Aceh. Standar Ganda UNHCR.

Solusi jih mungkin nyoe untuk saat ini:

1. Kembalikan semua Rohingya di Indonesia ke Cox's Bazar
2. Stabilkan keamanan di Cox's Bazar agar pengungsi Rohingya aman dan tentram
3. Kirimkan dana dan relawan ke Cox's Bazar

Cox Bazar bukan urusan UNHCR menstabilkan sitkon. Kalau di Indo dia berupaya menstabilkan situasi. Hahahaha. Film lawak juga ni.

Dikutip dari serambinews.com (16/12):

ReliefWeb, menyebutkan bahwa gelombang kedatangan Rohingya ke Indonesia akan terus terjadi hingga Maret 2024. Hal ini terjadi karena situasi di Myanmar dan Bangladesh yang tidak kondusif, dan mulai memasuki musim kemarau yang panjang. Tak hanya itu, bulan-bulan tersebut adalah waktu pelayaran yang dimungkinkan karena air laut di kawasan Laut Andaman relatif lebih tenang.

UNHCR dan IOM segera meminta dana sebesar USD 5.4 Juta (Rp 83,7 miliar) untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan darurat para pengungsi Rohingya yang diturunkan di Provinsi Aceh.

Opini-opini di grup WhatsApp:

Resettlemen Rohingya kan sudah ada di pulau Bashar Chan Bangladesh, menghabiskan dana 5 T lebih. Kok gak mau ditingali sama Rohingya? Kemudian Australia yg meratifikasi konvensi 1951 sekarang tidak mau menampung, malah menghalau jika boat masuk ke teritorial mereka.

1-2-3 bulan kasih makan sini, habiss tu siapa kasih makan sini, lepas giru aja kayak mereka yg liar itu? Habis kita....

LSM mah banyak yg baik bang, udah di siapkan puluhan hektar tanah untuk di kasih buat mareka
Kalo kita bersuara menolak langsung di vonis bijeh pki tanyo
Jadi han tateujeut bersuara le bang

Rohingya ken WNI, hanjeut pakek peng negara keu awak nyan.
Dorong pemerintah pusat untuk bersama-sama dengan negara ASEAN menekan Myanmar menyelesaikan masalah Rohingya di akar masalah

Tidak Bisa di Pungkiri
Selain Sebab Lemahnya Garis Pertahanan dan Pengamanan Pantai, Faktor Ordal (Orang Dalam) juga jadi penyebab utama datangnya kerumunan Rohingnya Ke Aceh.

kalo mereka dipindahkan ke aceh, apa ada jaminan masalah itu gak muncul? di rudenim medan sy liat dgn mata kepala sendiri banyak WNA iran, palestina & rohingya tetap bisa keluar rudenim sesukanya

Pertanyaan untuk para narasumber (terutama UNHCR diwakili Bpk. Hendrik Therik, dan Azharul Husna):

Saya meyakini bahwa kemanusiaan di atas segalanya. Pengungsi, bagaimana pun juga harus ditolong. Namun, saya juga meyakini bahwa menyelesaikan akar masalah itu lebih penting.

Nah ini pandangan saya ya, terutama buat UNHCR, terlepas dari berbagai informasi yang simpang siru di masyarakat. Ada beberapa orang yang bertanya? Mengapa UNHCR itu tidak bisa mengontrol keamanan pengungsi di Cox's Bazar??

Sebab, begini bapak/ibu narasumber sekalian, penyebab lonjakan pengungsi Rohingya itu datang ke Aceh, itu sebenarnya bukan lagi akibat dari konfliknya dengan Myanmar, kan? Saya mungkin bisa menyimpulkan bahwa sebagian besar pengungsi yang datang ke Aceh akhir tahun ini, semuanya dari Bangladesh, bener kan? Tepatnya dari Cox's Bazar.

Kenapa mereka datang? Karena Cox's Bazar tidak aman. UNHCR dan IOM sebagai lembaga internasional yang mengurus pengungsi di Cox's Bazar. Saya mau bertanya, mengapa tidak diselesaikan masalah keamanan dan kenyamanan pengungsi di sana?

Sebab sebagaimana yang disampaikan oleh bpk Bilal sebelumnya, alasan pengungsi mengungsi itu salah satunya adalah mencari perlindungan. Ini pengungsi yang datang, itu datang dari tempat pengungsian juga sebelumnya. Jadi itu harus kita pertanyakan? Kenapa di tempat pengungsian sebelumnya tidak aman? Tidak nyaman? Tidak bisa menghadirkan perlindungan?

Mengapa kalian tidak bisa menyelesaikan di sana? Dan seakan-akan membiarkan Rohingya ini pergi dengan kapal-kapalnya, dan difasilitasi oleh oknum dari Bangladesh untuk berangkat ke Aceh?

Jadi, gini ya? Intinya itu, kalau pengungsi di Cox's Bazar itu aman, nyaman, sejahtera, tercukupi fasilitasnya, pasti mereka gak akan kabur ke Indonesia, begitu.

Pasti itu dipertanyakan juga sama teman-teman semua di sini? Maksud saya, sampai kapan mau di sini? Apakah isu keamanan dan kenyamanan pengungsi bisa dipastikan tidak muncul di Aceh?

Kenapa saya tekankan ini? 1) Cox's Bazar itu adalah satu-satunya tempat yang cocok untuk pengungsi Rohingya? Kenapa saya bilang cocok? Tempatnya dekat dengan Rakhine. Itu saja sebenarnya. Kalau Rakhine sudah damai. Kalau junta Myanmar itu sudah rekonsiliasi dengan etnis Rohingya, mereka akan mudah kembali ke Rakhine. Gak perlu repot.

Komentar