Obat itu senyawa. Efek terapi, efek samping, efek toksik dan efek lain-lain intinya adalah efek. Bagaimana senyawa tertentu bisa menghasilkan efek? Di situlah letak konsep yang namanya mekanisme. Mekanisme menjembatani proses yang terjadi antara senyawa dan efek.
Senyawa > mekanisme > efek
Semua cerita farmakologi dapat disimplifikasi dengan konsep itu.
Oke. Bagaimana menguji kebenarannya? Simpel. Menyelam dan timbul saja dalam imajinasimu.
In casu, yang dimaksud efek adalah reaksi setelah senyawa diberikan. Sehingga efek pada dasarnya adalah reaksi. Sehingga aksinya adalah senyawa diberikan. Senyawa "harus diberikan dulu" kepada objek baru kemudian muncul reaksi. Yaiyalah wkwk.
Apa objeknya? Organisme.
Bakteri juga termasuk? Iya.
Tumbuhan juga? Tentu.
Tumbuhan tertentu seringkali diberikan hormon untuk memicu perbungaan dan perbuahannya sehingga lebih cepat dan buahnya lebih lebat. Hormon tersebut berlaku sebagai obat. Efek yang diinginkan: bunga dan buahnya banyak.
Intinya kan "senyawa > mekanisme > efek"
Bisa digeneralisir lagi? Masih bisa, tapi tentu saja itu akan "keluar" dari farmakologi.
Contoh:
Bisa saja "senyawa" kita generalisir jadi "objek", dengan demikian "alat kesehatan" pun bisa masuk ke dalam "objek".
Maka, tesisnya menjadi: "objek > mekanisme > efek"
Kacamata adalah contoh objek, menghasilkan efek berupa kejelasan penglihatan bagi pemakainya, mekanismenya? Kacamata menyesuaiakan tempat jatuhnya bayangan benda pada retina pemakainya.
Bisa itu disebut farmakologi? Tentu tidak. Ada batasan definisi terhadap apa yang disebut farmakologi. Silahkan cari sendiri wkwk
Bisa digeneralisir lagi? Masih bisa, tapi tentu saja itu akan semakin filosofis.
Maaf aku sudah malas melanjutkannya. Selalu ingat bahwa semakin jauh kita melihat sesuatu semakin hilang perhatian kita akan detail-detail penting dalam sesuatu itu.
Gunakan akalmu secara bijak. Ketahui kapan kamu harus terbang ke angkasa untuk melihat bola bumi atau menyelam ke lautan elektron untuk melihat atom karbon.
Pernyataan lanjutan.
Bisakah oksigen yang kita hirup sehari-hari disebut obat?
Photo by Sam Moghadam Khamseh on Unsplash |
..
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak bestari.