Langsung ke konten utama

Sosialisme Itu Bagus, Kalau ...

Ludwig von Mises, seorang ekonom asal Austria mengungkapkan bahwa penerapan sistem ekonomi sosialis, yang menempatkan kuasa atas produksi barang dan jasa, serta memiliki kontrol terhadap pasar, adalah penyangkalan terhadap pergerakan ekonomi yang bersifat rasional.

Disebutkan bahwa pergerakan ekonomi bisa terjadi karena setiap individu selalu bersifat rasional dalam mengambil keputusan. Rasionalitas adalah tindakan yang didasarkan atas berbagai informasi yang telah diperoleh sebelumnya, yang telah ditimbang dampak-dampak dari keputusan itu sendiri.

Sederhananya, ketika orang berkesempatan untuk membeli makan di warteg A atau B. Jika keuangan pribadi sedang pas-pasan, maka yang ia pilih adalah makan di tempat yang menyediakan harga paling murah, dengan pilihan lauk pauk paling beragam. Namun, jika ia ingin makan dengan fancy, mungkin ia akan makan mie goreng telur di kafe instagrammable C.

Manusia adalah makhluk rasional. Sehingga para ahli menganggap bahwa ekonomi adalah ilmu yang lahir untuk memahami pikiran rasional manusia dalam menukarkan nilai.

Sebaliknya, dalam sistem ekonomi sosialis, pengontrolan produksi dan peniadaan kehendak pasar untuk menyeimbangkan harga berdasarkan barang dan jasa membuat ekonomi terus-menerus berada dalam ketidak-stabilan.


Sebab pemerintah mengontrol suplai dan harga, jika pemerintah tidak memiliki informasi yang cukup untuk menentukan jenis permintaan, maka hal ini akan jadi penyebab ketidak-cocokan antara suplai, permintaan, dan harga itu sendiri.

Total control atas ekonomi membuat manusia kehilangan rasionalitasnya, dan akhirnya tinggal hanya sebuah robot biologis yang bekerja dan diberi makan pemerintah.

Tapi, apakah ekonomi sosialisme seburuk itu?

Aku rasa tidak. Every options has a two-sides. Mungkin di kesempatan selanjutnya, aku akan coba membahas soal itu.

Tapi jika ketiadaan informasi yang cukup untuk menetapkan kebijakan produksi adalah penyebab ketidak-stabilan ekonomi sosialis, bagaimana jika informasi itu dikumpulkan dan dianalisis secara agregat dalam satu bank data? Bukankah keputusan yang diambil pemerintah sosialis akan jadi lebih akurat?

Apakah dengan perkembangan sains data terkini, negara sosialis tidak lagi kesulitan dalam memahami kehendak rakyatnya yang rasional itu?

Photo from Unsplash.

Visit my Instagram page.

Komentar