Revolusi industri memang membuat ekonomi berjalan maju lebih cepat dari sebelumnya, ditemukannya mesin-mesin dan adanya pembagian kerja dalam proses produksi membuat proses produksi jadi makin efektif dan efisien. Namun, perputaran ekonomi yang dihasilkan industri ternyata tetap tidak mampu untuk menyejahterakan semua orang. Si Miskin tetap ada pada zaman apapun itu.
Amartya Sen, dengan konsep kebebasan-nya itu, menyebutkan bahwa kemiskinan adalah keterbatasan yang dimiliki seseorang untuk memutuskan atau memilih kehendaknya sendiri. Tentunya, sebelum beliau dan hingga kini pun, ada banyak ahli ekonomi yang masih berusaha untuk mendefinisikan kemiskinan. Mulai dari definisi yang berbasis konsep, hingga data.
Contohnya, menurut tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), kemiskinan adalah suatu kondisi dimana daya beli seseorang < $1,25. Nilai tersebut adalah batas untuk kemiskinan ekstrim, sehingga para ahli juga telah mengkategorisasi jenis-jenis kemiskinan.
Image from Unsplash.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak bestari.