Langsung ke konten utama

Cerita Tentang Air

Semua makhluk hidup membutuhkan air, kecuali Tardigrade yang sedang berhibernasi. Sebaliknya, tidak semua orang butuh berlian. Orang miskin lebih butuh air bersih untuk minum dan mencuci daripada berlian. Akan tetapi, bila ditawarkan kepadanya satu butir berlian dan satu galon air. Mungkin mereka akan memilih satu butir berlian. Mereka paham betul bahwa satu butir berlian bisa membeli bergalon-galon air dibandingkan satu galon air itu. Walaupun saat itu mereka sedang kehausan.



Bagaimana jika penawaran dilakukan saat mereka benar-benar sekarat karena kehausan? Mungkin situasi yang sebaliknya akan terjadi. Mereka akan pilih segalon air. Situasi sekarat berarti situasi genting antara hidup dan mati. Mempertahankan hidup tentu saja lebih bernilai daripada sebutir berlian. Kehidupan itulah nilainya.

Nilai dari berlian dan segalon air jadi benar-benar subjektif. Walaupun air adalah material terbanyak penyusun makhluk hidup, tapi air nyatanya tidak seberharga itu. Kadang bisa diperoleh secara gratis, kadang harus ditukar dengan mata uang. Nilai air bisa meningkat hanya jika urgensi terhadapnya juga meningkat. Kemarau panjang, kelaparan, wabah infeksi, bisa meningkatkan nilai air. Satu kotak berlian tidak akan berguna di padang pasir jika kamu sendirian tanpa air.

Subyektivitas nilai adalah penentu harga yang terbaik. Ekonomi adalah ilmu yang hadir akibat perilaku manusia. Dengan demikian, perilaku manusia-lah yang menentukan harga keekonomian suatu komoditas.

Pict by Unsplash
Reach me via Instagram.
Watch my channel at YouTube.

Komentar