Gambaran Kasus
Seorang Ibu berusia 32 tahun datang ke apotek untuk membeli obat KB. Kemudian apoteker merekomendasikan obat KB Pil Andalan
Identitas
pasien |
Ibu N, 32 Tahun |
Gejala |
- |
Kebiasaan
pasien |
- |
Terapi
yg diberikan |
Pil Andalan (Etinilestradiol 30 mcg + Levonogestrel 150 mcg) monofasik |
Aturan
pakai |
1 tablet tiap hari pada jam
yang sama; dilanjutkan sesuai dengan petunjuk pada pak obat; bila terlambat
12 jam makan pil, daya kontrasepsinya berkurang. Pak pertama dimulai pada
hari pertama daur haid; bila terlambat memulai, sebaiknya gunakan kontrasepsi
pelindung selama 7 hari pertama. Apabila 1 pak kontrasepsinya telah habis,
langsung dilanjutkan dengan pak yang baru. Pencegahan Kasus Lupa. Beritahukan pentingnya mengingat waktu meminum pil KB kepada pasien agar pasien tidak lupa, rekomendasikan untuk membuat alarm khusus pada gadget pasien, atau merekomendasikan kepada suami/saudara pasien untuk mengingatkan waktu minumnya. Penanganan Apabila Lupa: Diinformasikan situasi-situasi terlupa berikut
kepada pasien: * Lupa meminum satu dosis pil KB: segera minum pil
KB tersebut ketika teringat * Lupa meminum dua dosis pil KB: segera minum pil KB
yang terlupa dengan cara menggandakannya * Lupa meminum pil KB 3 kali berturut-turut: segera
menghubungi dokter/bidan untuk mendapatkan arahan Dalam semua kasus lupa,
apabila lupa terjadi, dianjurkan kepada pasien untuk menggunakan kontrasepsi
pelindung saat berhubungan seks minimal 9 hari setelah kasus lupa tersebut |
Lama
penggunaan |
28 hari |
Efek
samping |
·
Amenorrhea ·
Mual,
muntah, dan pusing ·
Pendarahan
pervaginam/spotting ·
Penambahan
berat badan ·
Timbulnya
jerawat ·
Pengerasan
payudara ·
Gangguan
penglihatan ·
Pembengkakan
dan nyeri pada tungkai ·
Terbentuknya
gumpalan darah ·
Sakit
kepala hebat ·
Nyeri
perut hebat ·
Nyeri
dada ·
Serangan
jantung ·
Stroke Diinformasikan kepada pasien, apabila mengalami efek-efek samping yang serius, segera berkonsultasi dengan dokter/bidan. |
Kontraindikasi |
- Hamil atau dicurigai hamil - Menyusui ekslusif. - Pendarahan pervaginam yang belum diketahui
penyebabnya. - Penyakit hati akut (hepatitis). - Perokok dengan usia > 35 tahun. - Riwayat penyakit jantung, stroke - Riwayat penyakit hipertensi - Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing
manis> 20 tahun. - Kanker payudara atau dicurigai neurologik fokal
(epilepsi/riwayat epilepsi). -
Tidak
dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari Poin-poin kontraindikasi tersebut, mesti
dipastikan kepada pasien sebelum penyerahan obat dilakukan. |
Interaksi
|
Interaksi dapat
terjadi pada daftar obat-obat berikut: Anastrozole, Exemestane, Ospemifene, Tamoxifen,
Tizanidine, Tranexamic Acid, Anti-Hepatitis
C (Ex. Ritonavir, Dasabuvir) Griseofulvin, Modafinil, Rifamycins, Anti-seizures
(Barbiturates,
Carbamazepine, Felbamate, Phenytoin, Primidone, Topiramate), Anti-HIV (Nelfinavir,
Nevirapine, Ritonavir) Diinformasikan kepada pasien untuk berkonsultasi dengan dokter, apabila pasien diketahui harus menggunakan obat-obatan yang termasuk dalam daftar di atas (rujukan). |
Penyimpanan |
Suhu kamar, terlindung dari
cahaya dan anak-anak |
Terapi
non farmakologi |
- |
Batasan
dirujuk |
Rujuk bila terjadi hal-hal berikut
|
Penanganan Efek Samping:
Penanganan Amenorrhea:
Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil dengan benar, tenanglah. Tidak datang haid kemungkinan besar karena kurang adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Tidak perlu pengobatan khusus, coba berikan pil dengan dosis estrogen 50 µg, atau dosis estrogen tetap, tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil intrauterin, hentikan pil, dan yakinkan pasien, bahwa pil yang telah diminumnya tidak punya efek pada janin.
Penanganan Mual Muntah:
Sarankan minum pil saat makan malam, atau sebelum tidur
Penanganan Pendarahan:
Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik. Sarankan minum pil pada waktu sama. Jelaskan bahwa pendarahan/spotting hal yang biasa terjadi pada 3 bulan pertama, dan lambat laun akan berhenti. Bila pendarahan/spotting tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis estrogen lebih tinggi (50 µg) sampai pendarahan teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila pendarahan/spotting timbul lagi, lanjutan lagi dengan dosis 50 µg, atau ganti dengan metode kontrasepsi yang lain
Photo by Reproductive Health Supplies Coalition on Unsplash |
Referensi:
http://pionas.pom.go.id/monografi/kontrasepsi-oral-kombinasi
http://pionas.pom.go.id/obat/andalan-0
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/andalan%20pil%20kb-andalan%20fe
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kespro-dan-KB-Komprehensif-1.pdf
https://www.alodokter.com/pil-kb
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak bestari.