ABSTRAK
Laboratorium, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat atau kamar yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan dan penelitian. Untuk memulai suatu pekerjaan di dalam laboratorium tentu merupakan suatu keharusan untuk mempelajari seluk-beluk laboratorium sehingga peluang terjadinya kecelakaan kerja dapat dikurangi. Tujuan percobaan pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk menghindarkan diri dari kecelakaan kerja, terutama yang melibatkan peralatan gelas yang sensitif dan mudah pecah, juga untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan berbagai peralatan timbangan yang ada di laboratorium. Metodologi yang digunakan dalam percobaan ini ialah dengan diskusi singkat yang dipimpin oleh asisten praktikum yang kemudian diikuti oleh tanya jawab yang bertujuan untuk menguji pemahaman para praktikan terhadap struktur dan fungsi alat-alat laboratorium yang meliputi berbagai peralatan gelas, timbagan, serta pealatan-peralatan lainnya. Setelah percobaan ini dilakukan diharapkan para praktikan dapat memahami struktur dan fungsi dari alat-alat laboratorium yang dikenalkan sehingga memudahkan mereka dalam bekerja di dalam laboratorium dan menghindarkan mereka dari kecelakaan kerja. Dengan pemahaman yang tinggi terhadap berbagai instrument fisik dan non-fisik yang telah disebutkan, diharapkan pula para praktikan dapat bekerja secara cepat dan efisien sehingga dapat memacu perkembangan riset ilmu pengetahuan di laboratorium. Dan setelah mengikuti percobaan pengenalan alat-alat laboratorium ini, dapat diambil kesimpulan bahwa alat-alat laboratorium mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa alat-alat laboratorium sekilas strukturnya terlihat mirip namun ternyata memiliki fungsi yang jelas berbeda. Beberapa alat-alat laboratorium yang lainnya memiliki fungsi yang sama namun ketelitiannya berbeda apabila digunakan untuk mengukur, yang berarti bahwa struktur alat-alat laboratorium tersebut berbeda.
Kata kunci : laboratorium, timbangan, peralatan gelas
BAB I : PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pekerjaan di dalam laboratorium adalah suatu pekerjaan yang sangat istimewa. Seorang ilmuwan yang meneliti sebuah gejala alam, atau hal lainnya, tentu kadang-kala diperlukan penelitian lanjutan yang tempatnya mungkin adalah di laboratorium. Namun, baik itu pekerjaan di laboratorium maupun di tempat-tempat lainnya, di dalamnya mempunyai alat-alat kerja tersendiri, yang fungsinya disesuaikan bagi kebutuhan para pekerja. Sekarang marilah kita bandingkan antara seorang ahli meubel dengan seorang ahli kimia. Seorang ahli mebel tentunya harus menguasai ilmu-ilmu permebelan, mengetahui cara penggunaan alat-alat permebelan, juga mempunyai jiwa seni yang memadai. Begitu pula seorang ahli kimia, yang harus menguasai sebagian besar ilmu yang dipelajarinya, juga mengetahui cara penggunaan alat-alat laboratorium yang menjadi wilayah kerjanya.
Pada dasarnya, bekerja itu terbagi atas dua bagian yakni kerja pikiran dan kerja fisik atau lapangan. Keterampilan dalam bekerja di lapangan (seperti di laboratorium, atau di pabrik mebel) tentu harus ada dalam setiap diri ahli kimia dan ahli mebel, untuk memudahkan mereka dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu dan teori-teori yang telah mereka peroleh selama kerja pikiran. Dengan demikian, percobaan pengenalan alat-alat laboratorium ini dilatar-belakangi oleh suatu fakta bahwa sebelum bekerja di laboratorium, kepahaman atas seluk-beluk laboratorium haruslah ada. Kepahaman disini adalah suatu kewajiban bagi seorang pekerja laboratorium, baik itu seorang ilmuwan, maupun seorang staff administrasi di dalamnya. Dengan adanya kepahaman, diharapkan seorang pekerja laboratorium dapat bekerja dengan efektif, dan memenuhi standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan pengenalan alat-alat laboratorium ini ialah untuk mengetahui dan mengenal beberapa peralatan timbangan yang digunakan di dalam laboratorium kimia serta cara pemakaiannya. Selain itu, juga untuk mengetahui beberapa peralatan gelas yang digunakan di dalam laboratorium kimia beserta cara pemakaiannya.
MANFAAT PERCOBAAN
Manfaat dari percobaan pengenalan alat-alat laboratorium ini ialah untuk mengenalkan alat-alat laboratorium kimia, agar para praktikan mengetahui struktur dan fungsi alat-alat laboratorium untuk menciptakan praktikan yang handal dan efisien dalam bekerja di laboratorium.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Untuk mengendalikan segala macam kegiatan yang ada di dalamnya, suatu laboratorium biasanya dilengkapi dengan suatu tata tertib, yang harus diikuti untuk menjaga keselamatan dari para pekerja laboratorium.
Laboratorium adalah tempat yang dilengkapi dengan peralatan untuk melangsungkan eksperimen dalam sains atau melakukan pengujian dan analisis. Berdasarkan definisi di atas dengan tegas dinyatakan bahwa laboratorium adalah bangunan yang dilengkapi dengan peralatan dan bahan bahan kimia untuk pelaksanaan eksperimen. Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium kimia yang dapat di pergunakan berulang ulang. Contoh alat laboratorium kimia yaitu seperti pembakar spiritus, termometer, tabung reaksi, gelas ukur dan lain sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung dalaam praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam kebakaran dan kotak pertolongan pertama.
Peralatan gelas laboratorium merujuk pada berbagai peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam laboratorium kimia dan biologi. Beberapa peralatan tersebut sekarang ada yang telah dibuat dari plastik, namun peralatan kaca masih sering digunakan oleh karena sifat kaca yang inert, transparan, dan tahan panas.
Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan/neraca dikategorikan ke dalam dua jenis yaitu timbangan mekanik dan timbagan elektronik/digital. Pengukuran suatu massa zat kimia biasanya dilakukan berulang-kali, dan ditentukan besar kesalahan perhitungannya untuk menciptakan suatu hasil pengukuran yang akurat. Hal itu juga untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Metode ilmiah lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan langkah-langkah yang selalu kita lakukan untuk memecahkan masalah secara logis. Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali.
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains ini. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini.
Dalam praktikum analis yang baik biasanya cermat dalam hal kerapian. Kerapian hendaknya mencakup juga pemeliharaan perabot-perabot laboratorium yang permanen seperti oven, lemari asam dan bak meja. Bahkan korosif yang tumpah harus segera dibersihkan dari peralatan, bangku ataupun lantai. Penting bahwa saluran pembuangan di sterilkan dengan mengguyur asam dan basa dengan banyak air.
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti beker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun, deterjen sintetik atau pembersih sintetik lainnya. Pipet, buret, tabung reaksi atau labu volumetrik mungkin memerlukan deterjen panas untuk bisa benar-benar bersih dan hilang atau hilang semua bekas kotoran yang menempel. Jika permukaan kaca belum membuang airnya secara keseluruhan, perlu digunakan larutan pembersih yang sifat oksidasinya kuat sehingga dapat memastikan kebersihan kaca secara keseluruhan.
Laboratorium berasal dari kata laboratory yang memiliki pengertian : (1) tempat yang dilengkapi dengan peralatan untuk melangsungkan eksperimen didalam sains atau melakukan pengujian dan analisis. (2) bangunan atau ruangan yang dilengkapi dengn peralatan untuk melang sungkan penelitian ilmiah ataupun praktikum pembelajaran bidang sains. (3) tempat memproduksi bahan kimia atau pelarut-pelarut lainnya.(4) tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah.(5) ruang kerja seorang ilmuan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi sains.
Laboratorium adalah tempat yang dilengkapi dengan peralatan untuk melangsungkan eksperimen didalam sains atau tempat melakukan pengujian dan analisis. Berdasarkan defenisi diatas dengan tegas dinyatakan bahwa laboratorium adalah bangunan yng dilengkpi dengan peralatan yang dominan terbuat dari kaca yang mudah rusak dan terdiri dari bahan bahan kimia yang digunakan untuk proses eksperimen. Alat laboratorium kimia merupakan alat yang digunakan untuk proses pratikum yang dapat digunakan secara berulang ulang selama alat tersebut tidak mengalami kerusakan yang mana contoh alat tersebuta adalah ( pembakar spiritus, thermometer,tabung reaksi, dan gelas ukur). Alat yang digunakan secara tidak langsung didalam pratikum adalah merupakan alat bantu laboratorium seperti (pemadam kebakaran dan kotak pertolongan pertama).
Banyak hal yang dilakukan dilaboratorium kimia seperti pratikum, percobaan sederhana dan percobaan kimia. Dalam melakukan kegiatan tersebut, pratikum sebenernya diharuskan untuk mengetahui hal- hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan diri saat percobaan berlangsung. Praktikan juga diharuskan sudah mengetahui berbagai jenis dan fungsi peralatan yangnantinya akan digunakan untuk melakukan pratikum.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang mnunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, dan spectrometer. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis biasanya diberi tambahan “grafh” seperti thermografh, barografh.
Alat alat laboratorium kimia yang merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium kimia dapat digunakan berulang-ulang contohnya yaitu : termometer dan tabung reaksi. Alat yang digunakan secara tidak langsung didalam praktikum adalah merupakan alat bantu laboratorium contohnya seperti kotak pertolongan pertama.
Menurut uraian didalam laboratorium kimia terdapat alat dan bahan eksperimen. Symbol dalam kemasan zat kimia perlu diperhatikan untuk menghindari kecelakaan pada saat eksperimen. Sebelum memulai proses pratikum di laboratorium, seseorang tersebut harus mengenal dan memahami tatacara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia.
BAB III : METODOLOGI PERCOBAAN
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah : Erlenmeyer, beaker gelas, bola hisap, buret, gelas ukur, pipet volume, timbangan triple beam, timbangan analitik, dan peralatan gelas lainnya. Namun sepertinya tidak ada bahan yang digunakan dalam percobaan ini.
KONSTANTA FISIK DAN TINJAUAN KEAMANAN
Oleh karena tidak ada satu pun bahan yang digunakan dalam percobaan ini, maka tidak ada keamanan bahan yang perlu ditinjau.
CARA KERJA
Peralatan Timbangan
1. Timbagan Triple Beam (Neraca O’Hauss)
- Dibersihkan pan (daun timbangan) dengan kuas sebelum dan sesudah digunakan,
- dilihat water pass timbangan, untuk memastikan timbangan telah berdiri tegak lurus,
- di-nolkan timbangan beserta wadah bahan yang dipakai sebagai tempat bahan yang akan ditimbang,
- diletakkan bahan yang akan ditimbang pada pan,
- digerakkan pemberat sampai penunjuk (jarum timbangan) jatuh,
- dikembalikan satu lekukan kebelakang,
- dilakukan hal yang sama untuk pemberat terbesar selanjutnya,
- digerakkan penggeser (slider, satuan 1g) sampai penunjuk berayun tepat ke titik nol pada skala penunjuk,
- diangkat wadah tempat bahan dari pan,
- dikembalikan penggerak timbangan ketempat semula,
- ditekan plat control dari bawah ke atas, “OFF” dan dibersihkan neraca dengan kuas.
Neraca O'Hauss (fisikazone.com) |
2. Timbangan Analitik
- Dibersihkan ruang neraca dengan kuas sebelum dan sesudah memakai timbangan ini,
- diatur kedudukan neraca dengan memutar knop kanan-kiri hingga gelembung udara water pas tepat di tengah-tengah lingkaran,
- ditekan plat control dengan hati-hati pada posisi “on”, nyala lampu akan terlihat 8. 8. 8. 8……….0,000000,
- disiapkan wadah berupa botol timbang atau kaca arloji yang bersih,
- diletakkan wadah di atas piring timbang, display layar akan berubah yang menunjukkan massa wadah,
- dicatat massa wadah (apabila diperlukan),
- ditekan plat tombol untuk “Re-zero”, sehingga display layar akan kembali seperti semula,
- dimasukkan ke dalam wadah, suatu sampel sedikit demi sedikit sehingga display layar menunjukkan massa sampel yang dikehendaki,
- diangkat wadah beserta sampel di dalamnya dari piring timbang apabila telah selesai menimbang,
- ditekan plat control dari bawah ke atas, “OFF” dan dibersihkan ruang neraca dengan kuas.
Timbangan Analitik (ngertiaja.com) |
Peralatan Gelas
1. Bola Hisap (Suction bulb)
- Dikosongkan bola dengan menekan ujung atas pipa,
- dipasang pipet di ujung bagian bawah,
- ditekan pipa bawah bola untuk menghisap cairan keatas,
- dilepaskan pijitan, hisapan berhenti,
- dikeluarkan cairan dengan memijit pipa cabang,
- dilepaskan bola dari pipetnya, udara dibiarkan masuk.
- Jangan dimasukkan apapun kedalam bola hisap.
Bola hisap (alibaba.com) |
2. Pipet Gondok dan Pipet Ukur
- Dicuci pipet dan dikeringkan,
- dibilas dengan larutan yang akan diambil,
- dipasangkan pipet pada bola hisap,
- dipastikan bahwa volume larutan yang akan diambil sesuai dengan kapasitas pipet,
- dimiringkan gelas penampung dengan ujung pipet menempel di dinding,
- digosokkan ujung pipet pada dinding gelas penampung untuk mengeluarkan tetesan akhir di ujung pipet,
- dibiarkan bibir pipet tetap bersentuhan dengan dinding gelas penampung selama kurang lebih 15 menit,
- cairan yang tersisa di dalam pipet tidak boleh diikutkan baik dengan meniup atau dengan cara lainnya.
- Dibilas dengan akuades sebanyak 3 kali,
- dicek apakah keran berfungsi dengan baik,
- diusahakan agar tidak ada gelembung udara sepanjang cairan dalam kolom selama pengisian,
- cairan diisi menggunakan corong, minimum cairan terisi 20%.
Pipet ukur (ebay.com) |
3. Labu Takar
- Dibilas labu takar hingga bersih kemudian dikeringkan,
- dimasukkan cairan atau padatan dengan hati-hati dengan menggunakan corong,
- ditambahkan akuades atau zat pengencer lain apabila diperlukan,
- dibilas kembali labu takar apabila telah selesai digunakan.
Labu Ukur (bukalapak.com) |
4. Erlenmeyer
- Digunakan sebagai alat penampung pada saat titrasi,
- Selama proses titrasi Erlenmeyer dipegang dan diputar dengan kecepatan tertentu,
- Diberi alas putih pada bagian bawah Erlemeyer, agar perubahan warna indikator dapat terlihat jelas.
Erlenmeyer (banggood.com) |
5. Gelas Kimia dan Gelas Ukur
- Dibilas gelas hingga bersih kemudian dikeringkan,
- dimasukkan cairan atau padatan dengan hati-hati dengan menggunakan corong,
- dibilas kembali gelas apabila telah selesai digunakan.
Gelas Kimia (glasswareindonesia.wordpress.com) |
LAMPIRAN
No | Nama Alat | Gambar Alat | Fungsi Alat |
1 | Pipet gondok | Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung. | |
2. | Gelas ukur | Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume. | |
3. | Buret | Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan. | |
4. | Pipet ukur | Untuk mengukur volume larutan | |
5. | Labu takar | Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi. | |
6. | Erlenmeyer | Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan. | |
7. | Beaker Glass | Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar. | |
8. | Corong | Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas. | |
9. | Kaca arloji | 1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia 2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia 3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator. | |
10. | Bola Hisap | Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur. | |
11. | Timbangan atau neraca | Untuk menimbang massa suatu zat |
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak bestari.