Yak, hari ini 18 Desember 2024, aku menuliskan catatan ini, sebagai pengingat, supaya, "mungkin" suatu saat nanti, ketika aku melihat kembali catatan ini, aku akan mengingat hal yang telah aku lalui.
ini adalah catatan tentang apa yang aku pelajari saat mengikuti perkemahan di bumi perkemahan mekarbuana, yang diadakan oleh Kesbangpol Kab. Karawang.
Waktu itu, seingatku, masa-masa mengikuti seminar, adalah masa-masa yang sangaatttt membosaannkann dan membuat ngantuuukk.
Tapii, walaupun begitu, tetap saja, aku rupanya menuliskan setiap materi dengan cukup lengkap dan komprehensif.
Materi-materi dan pemateri yang membawakan materi tersebut antara lain:
- Wawasan Kebangsaan sebagai Keberhasilan Pembangunan Nasional dibawakan oleh bpk. Dr. H. Enjang Sudarman, M.Si.
- Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda, dibawakan oleh Drs. Asep Hariadinata
- Penyuluhan Hukum untuk Peningkatan Persatuan dan Kesatuan Bangsa, dibawakan oleh AKP. Abdul Kadir
- Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja, dibawakan oleh Aiptu Tarjono (Polsek Pangkalan)
- Gatau materinya apa judulnya, tapi aku menulis catatan bahwa materi yang dibawakannya sangat membosankan karena ia hanya bermonolog saja, materi itu dibawakan oleh Bpk Tajuddin.
- SKB 3 Menteri, dibawakan oleh H. Elan Sukarman (Ka. MUI Tegalwaru)
- 4 Pilar Ketahanan Bangsa, dibawakan oleh Danramil Kec. Pangkalan (aku tidak menuliskan namanya siapa)
- Pemahaman Organisasi, dibawakan oleh Nurcahya (aku gatau dia siapa)
-
dalam catatanku aku menulis: "mengapa peserta kegiatan ini harus merupakan seseorang yang tidak terlibat kriminalitas, seseorang yang memiliki komitmen dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa, seseorang yang memiliki pengalaman dalam keorganisasian, dan seseorang yang menyampaikan ilmu dan pengetahuan kepada yang lainnya?
atau ...
pak, menurut saya kegiatan-kegiatan penyuluhan semacam ini haruslah lebih ditingkatkan lagi intensitasnya, tetapi pesertanya, seharusnya pak, kalau boleh usul, berasal dari orang-orang yang sering/pernah terlibat kriminalitas, sering tawuran, sering pake narkoba, miras, dsb. atau dari orang yang kekurangan secara akademis misalnya, seperti orang yang sering bolos sekolah, sering bandel di sekolah, sering terlambat sekolah, kalau perlu orang-orang yang mengadakan kegiatan-kegiatan penyuluhan semacam ini datang langsung ke lokasi kejadian dan langsung memberikan bimbingan dan pengarahan."
-
kalian tahu danbo? sepulang dari perkemahan ini, aku ngulik banyak tentang hal ini, karena seseorang yang kukenal dari perkemahan ini, memperkenalkan hal tersebut, dan katanya dia mau membuat suatu usaha terkait hal tersebut.
namanya siapa? dalam catatanku, namanya Tahibun, dia dari SMAN4
-
Ada seorang pemateri yang menyuruh ke-60 peserta kegiatan untuk berhitung dan mengingat nomer hitungannya. Aku sendiri dapat no. 12. Pemateri tersebut kemudian menginstruksikan untuk berpindah duduk, yaitu nomor yang ganjil duduk pada posisi di sebelah kiri dan nomor yang genap di kanan. Bapak itu, kemudian menyampaikan materi dan ditengah-tengah jalannya materi, beliau akan menyebutkan suatu nomor secara acak. Peserta yang nomornya disebut akan ditanya oleh pemateri, terkait dengan hal-hal yang telah dibahas.
Cukup bikin deg-degan lah waktu itu wkwk
-
aku menulis: "pesen pak haji: jangan ngelamun, mudah-mudahan sehat semua, ada yang sakit lapor ke panitia, jangan diem."
njayy serem choy, emang sih waktu itu, aku sempet ingin ikut uji nyali, bukannya tidur wkwk
pada akhirnya, aku ngikut nonton film sama temen-temen di situ.
-
pada materi Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda yang dibawakan oleh Drs. Asep Hariadinata, aku menulis sesuatu hal tentang "kemarginalan", yang dimaknai sebagai "pembatasan terhadap suatu hal". Contoh bentuk kemarginalan tersebut, aku menulis: "kelebihan seseorang yang tidak dimanfaatkan hanya karena seseorang itu mempunyai suatu kekurangan yang tidak dapat diterima oleh orang banyak sehingga orang banyak itu cenderung memilih orang yang nomor dua atau nomor tiga dibawah kompetensi dari seseorang tersebut."
aku saat ini menilai bahwa, kekurangan yang dialami orang tersebut, mengakibatkan orang tersebut tidak terpilih.
banyak contohnya, sepertinya, ini berhubungan dengan isu penistaan agama yang dahulu sedang jadi tren.
selain itu, materi yang disampaikan termasuk: atribut, unsur, dan bentuk negara. wawasan kebangsaan, faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bangsa, dan jenis-jenis dinamika bangsa secara ideologis (yang terbagi atas demokrasi >< anarki).
-
sewaktu bapak Aiptu Tarjono memberikan materi, aku kali ini duduk di kursi empuk yang ga ada mejanya. sepertinya, waktu itu aku juga akhirnya jadi tidak menulis banyak hal, kecuali suatu pernyataan: bisnis kedua terbesar setelah bisnis senjata api ialah bisnis narkoba.
nahh, barangkali ada benarnya, karena kemarin (20241227), aku baru saja menonton video dokumenter dari KamarFilm yang bercerita tentang betapa berbahayanya kelompok-kelompok kartel narkoba di Meksiko.
setelah itu, materi selanjutnya ada bpk Tajudin, yang aku menulis: bahwa beliau menyampaikan materi dengan amat membosankan.
Para peserta kegiatan saat itu pun bosan, bosan duduk, bosan mendengarkan, bosan mencatat, sehingga aku dan M Fariz dari SMAN 1 Pangkalan menciptakan hiburan berupa chatting berantai di atas kertas. Orang-orang yang duduk di sekitar kami pun menuliskan ...
Gatau menuliskan apa hahahah, karena aku hanya menulis sampai situ saja. Kayaknya sih waktu itu, obrolannya juga ga penting dan sekedar basa-basi. Kayaknya juga waktu itu kita saling menuliskan nomor henpon dan kontak facebook di kertas tersebut.
Mantapp, berjejaring nih ceritanya wkwkwk
-
Galeri:
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak bestari.